Belajar dari (yang) Bawah


Jadi ceritanya minggu lalu saya melakukan aktifitas ambil uang gitu di salah satu minimarket. Selesai ambil uang, beli rokok deh tuh. Perhatian saya tertuju sama seorang laki-laki berpenampilan lusuh dan, maaf, bau badan tidak sedap sedang menghitung uang didekat meja kasir. Gak lama, lelaki ini selesai menghitung uang dan menyerahkannya ke kasir.

Bermaksud menukarkan, karena uang yang dia hitung tadi dalam bentuk recehan 500an dan seribuan. Total uang yang ditukar mencapai 150 ribu. Waktu si lelaki itu pergi, iseng saya nanya ke kasirnya, “Itu biasa nuker uang disini, mbak? Banyak banget.” si kasir pun menjawab, “Iya, mas. Dia pengamen. Kadang-kadang jadi pemulung. Hampir tiap hari nuker uang kesini. Uangnya banyak banget.”
Baca lebih lanjut